Makalah
Teori Organisasi Umum
Budaya
dan Organisasi
Di susun oleh
kelompok 7 :
-Arvin Satyaprana
(11112177)
-Erda Olyvia R
(12112514)
-Fx Andaru TP
(13112071)
-Indriania Pieter
(13112725)
-Rahman Raharjo
(15112930)
-Refha Ferbriana S
(16112078)
-Riza Rabbany
(16112517)
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 2014
Kata
Pengantar
Puji
dan syukur saya panjatkan kehadirat
ALLAH SWT berkat Rahmat dan Karunia – Nya yang telah memberikan saya
kemudahan dalam menyusun dalam menyelesaikan makalah inidengan lancar. Makalah
ini saya buat guna memenuhi tugas dari mata kuliah teori organisasi umum2 yang saya berijudul “Budaya Organisasi”
Tak
lupa saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :
1.
Kepada orangtua yang selalu memberikan
dukungan, baik moral maupun materil.
2.
Terima kasih juga kepada teman-teman yang tak
dapat kami sebutkan satu persatu.
Karena
peranan mereka, saya dapat menyelesaikan makalah ini.Saya menyadar imasih
banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman maupun
sumber-sumber yang diperlukan.Untuk itu kritik dan saran sangat saya harapkan
untuk perbaikan dimasa yang akan datang
Depok,
21 Maret 2014
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Organisasi merupakan hal yang tidak
mungkin terlepas dari kehidupan bermasyarakat. Karena dari semenjak lahir
secara langsung kita sudah dikenalkan dengan organisasi yaitu
keluarga. Dalam organisasi tersebut tidak mungkin juga
terlepas dari ikatan budaya yang ada dalam organisasi. Ikatan budaya yang
tercipta dalam organisasi tersebut dapat tercipta dan dibentuk oleh masyarakat
yang bersangkutan, baik dalam organisasi bangsa, bisnis maupun bangsa. Budaya
membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan
bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok
masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman
berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti
terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi
kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian dari budaya Organisasi ?
2.
Apa saja jenis-jenis tipologi budaya organisasi?
3.
Apa yang dimaksud kreativitas individu dan team?
4.
Apa itu proses inovasi?
1.3 Tujuan
Penulisan
Untuk mengetahui pengertian
dari budaya organisasi, mengetahui jenis-jenis dari organisasi, mengetahui
maksud dari kreativitas individu dan team, mengetahui secara terperinci maksud
dari proses inovasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Budaya Organisasi
Setiap organisasi memiliki budaya yang
mempengaruhi semua aspek organisasi dan perilaku anggotanya, baik secara
individual maupun kelompok. Budaya system social atau organisasi mempengaruhi
sikap dan perilaku anggota organisasi yang kemudian menentukan kinerja anggota
dan organisasi. Keberhasilan kepemimpinan sebagian ditentukan oleh kemampuan
pemimpin untuk mengembangkan budaya organisasinya.
Para pakar telah mengemukakan berbagai
definisinya budaya organisasi. Teoritikus budaya organisasi, Edgar H. Schein (1985) mendefinisikan
budaya organisasi sebagai pola asumsi dasar yang ditemukan atau dikembangkan
oleh sekelompok orang saat mereka belajar untuk menyelesaikan masalah –
masalah, menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal serta berintegrasi
dengan lingkungan internal. Asumsi dasar
tersebut telah terbukti dapat diterangkan dengan baik untuk mempresepsikan,
berfikir dapat diterangkan dengan baik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan dianggap valid. Oleh
karenanya, hal ini diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang tepat untuk
mempresepsikan, berfikir dan memiliki pemahaman yang kuat dalam hubungan
masalah tersebut. Sementara itu, Schwatz
dan Davis (1981) mendefinisikan
budaya organisasi sebagai pola kepercayaan dan harapan yang dianut oleh anggota
organisasi. Kepercayaan dan harapan tersebut menghasilkan nilai – nilai yang dengan
kuat membentuk perilaku pada individu dan kelompok – kelompok anggota
organisasi.
Menurut Wirawan (2007: 10), budaya organisasi
didefinisikan sebagai : norma, nilai – nilai, asumsi, kepercayaan, filsafat,
kebiasaan organisasi, dan sebagainya
(isibudayaorganisasi) yang dikembangkan dalam waktu yang lama oleh
pendiri, pemimpin, dan anggota organisasi sehingga mempengaruhi pola
pikir, sikap dan perilaku anggota
organisasi dalam memproduksi produk, melayani para konsumen, dan mencapai
tujuan organisasi.
Budaya organisasi merupakan
karakteristik organisasi, bukan individu
anggotanya. Jika organisasi disamakan dengan manusia, maka budaya organisasi
merupakan personalitas/kepribadian organisasi.
Akan tetapi, akan tetapi budaya organisasi membentuk perilaku organisasi
anggotanya, bahkan tidak jarang perilaku anggota organisasi sebagai individu.
Definisi budaya organisasi di atas berisi
sejumlah kata kunci yang memerlukan penjelasan, yakni :
1.
Isi budaya organisasi
Terdiriatas
yang dapat diindrai dengan mudah, seperti aterfak dan yang sukar diindrai,
seperti nilai, norma, asumsi dan filsafat organisasi. Isi budaya organisasi
besar dan kompleks lebih banyak dari pada isi budaya organisasi kecil dan
sederhana.
2. Sosialisasi
Budaya
organisasi disosialisasikan atau di difusikan serta di ajarkan kepada setiap
anggotaorganisasi baru. Isi budaya organisasi diperkenankan dan diajarkan serta
diterapkan dalam kegiatan organisasi. Mereka yang ingin menjadi anggota
organisasi wajib memahami, merasa memiliki, dan menerapkan dalam perilakunya.
Adapun anggota organisasi yang melanggarnya di kenai sanksi.
3. Mempengaru
hipola pikir, sikap, dan perilaku anggota organisasi.
Ketika
melaksanakan tugasnya, anggota organisasi memiliki polapikir, sikap, dan
perilaku tertentu. Semua itu di bombing oleh norma, nilai, dan kode etik
organisasi. Misalnya, budaya organisasi mempengaruhi cara berbicara,
menghormati, melayani klien, berpakaian, memproduksi produk, dan sebagainya
(Wirawan, 2007: 9-11)
ISI BUDAYA ORGANISASI
|
|
Artefak
|
Kode Etik/kredo
|
Simbol/lambing/bendera
|
Dress code
|
Bahasa/jargon
|
Pahlawan
|
Seni arsitektur bangunan
|
Sejarah
|
Kepercayaan
|
Ritual/upacara/ceremony
|
Filsafat organisasi
|
Sumpah/janji/balat
|
Norma
|
Cara berkomunikasi
|
Nilai
|
Cara menghormati
|
Pola perilaku
|
Teknologi
|
Cara melakukan sesuatu
|
Produkorganisasi
|
Adat istiadat/kebiasaan
|
Strukturorganisasidanbirokrasi
|
Harapan dan EtosKerja
|
Polahubungan antara
anggotaorganisasi atasan dengan bawahan antara teman sekerja
|
|
|
TABEL Dimensi Isi Budaya Organisasi
Sumber :Wirawan (2007:11)
4. Di
kembangkan dalam waktu yang lama.
Budaya organisasi di kembangkan pertama kalinya oleh
pendiri organisasi ketika mendirikan organisasi. Norma, nilai, polapikir, dan
agama dari pendiri organisasi mempengaruhi budaya organisasi. Misalnya budaya
organisasi Muhammadiyah bersif atislami, ilmiah, demokratis, dan egalitarian
karena norma – norma tersebut merupakan norma yang dianut oleh Kyai Haji Ahmad
Dahlan (Wirawan, 2007: 10-11)
Ketika
yang di kemukakan dan dilakukan oleh pendiri organisasi dapat meyelesaikan
masalah yang di hadapi organisasi dengan baik, itu di jadikan asumsi, norma,
atau nilai – nilai organisasi. Budaya
organisasi di mulai mendapatkan bentuknya dan dikembangkan oleh para
penerusnya.
2.2
Tipologi Budaya Organisasi
Riset
baru yang dilakukan oleh Gofeedan Jones (Lihat Robbins, 2003: 321) menyajikan
beberapa kajian penting mengenai budaya organisasi, mereka telah
mengidentifikasi 4 (empat) tipe / jenis atau budaya organisasi yang berbeda,
yang dipengaruh ioleh 2 (dua) variable, diantaranya :
Pertama
:Sosiabilitas, ukuran persahabatan. Sosiabilitas yang tinggi mengandung arti
berarti yang melakukan perbuatan baik terhadap yang lain tanpa mengharapkan
imbalan dan berhubungan satu sama lain dengan cara yang ramah dan bersahabat.
Kedua
:Solidaritas, ukuran dari orientasi tugas. Solidaritas tinggi memiliki arti
bahwa orang dapat mengabaikan bias pribadidan berkumpul di balik kepentingandan
tujuan bersama. Berdasarkan 2 (dua) dimensi tersebut, ada 4 (empat) tipe /
jenis budaya organisasi :
·
Budaya jaringan (tinggi pada
sosiabilitas), rendah pada solidaritas)
Organisasi
ini memandang anggota sebagai keluarga dan sahabat. Orang – orang saling
mengenal dan merasa senang terhadap satu sama lain. Orang dengan senang hati
memberikan bantuan kepada yang lain dan secara terbuka berbagi informasi.
Aspeknegatif yang di asosiasikan dengan budaya ini adalah bahwa focus terhadap
persahabatan dapat menimbulkan rasa toleransi terhadap orang – orang yang
berkinerja rendah dan penciptaan klik – klik politik.
·
Budaya upahan (rendah pada
sosiabilitas, tinggi pada solidaritas)
Organisasi
ini sangat terfokus pada tujuan. Orang sangat bersemangat dan di tetapkan untuk
mencapai tujuan. Mereka memiliki semangat untuk melakukan segala sesuatu secara
cepat dan sangat peka terhadap tujuan. Sisi negative dari budaya ini adalah
dapat mengarah kepada suatu perlakuan yang tidak manusiawi terhadap orang yang
di pahami sebagai orang yang berkinerja rendah.
·
Budaya Fragmen (rendah pada
sosiabilitas, rendah pada solidaritas)
Organisasi
ini terdiri dari kaum individualis. Komitmen adalah yang pertama terutama bagi
anggota individu dan tugas – tugas jabatan mereka. Dalam budaya ini, karyawan
di nilai, berdasarkan produktivitas dan
mutu kerja mereka. Dimensi negative dari budaya ini adalah ada nyakritik yang
besar terhadap orang lain dan tidak adanya kolegialitas.
·
Budaya komunal (tinggi pada
sosiabilitas, tinggi pada solidaritas)
Budaya
ini menghargai, baik persahabatan mau pun kinerja. Orang memiliki sense of
belonging, tapi masih ada focus yang ketat pada pencapaian tujuan. Pemimpin
dari budaya ini cenderung inspirasional dan kharismatik, dengan satuvisi yang
jelas tentang masa depan organisasi.
Sisi negativenya adalah bahwa mereka sering mengkonsumsi ke seluruhan
kehidupan seseorang.
Berikut ini adalah gambar tipologi
Empat kulturdari Gofeedan Jones, seperti dikutip oleh Robbins, yakni sebagai
berikut :
Tinggi
SOSIABILITAS
Rendah
Rendah Tinggi
Diagram Typologi Empat Kultur
2.3
KREATIVITAS INDIVIDU DAN KELOMPOK
Kreativitas
kelompok dan individu bergantung pada kepribadian individunya dan sejauh mana
individu didorong dan bereaksi bergantung pada perannya. Bila kelompok kaku dan
terlalu formal maka kreativitas yang dihasilkan oleh kelompok dan individu
tersebut akan sangat terbatas dikarenakan persepsi dari setiap individunya
menjadi sempit.
Fakta
bahwa perilaku seseorang dalam kelompok tidak seluruhnya ditentukan oleh
struktur dan sifat kelompok, memiliki implikasi praktis dan membuktikan bahaya
yang mungkin ada dalam kreatifitas individu secara keseluruhan ketika
berhubungan dalam kelompok. Tidak jarang dalam suatu kelompok kreativitas satu
orang dapat mempengaruhi kelompok secara keseluruhan.
Fakta
jelas tentang kelompok adalah bahwa kelompok teridiri atas; sub kelompok dan
tidak selalu homogen, tetapi secara karakteristik dibagi dalam bagian yang
relative homogen dan cenderung berbeda dari bagian lain. Pemimpin dan pengikut
dibedakan, mereka memiliki tanggung jawab berbeda. Dalam sub kelompok ada yang
dominan dan ada yang submisif, ada yang selalu mengalah bila mengemukakan
kreatifitasnya dan ada yang selalu menang. Kriteria penentuan keberadaan
subkelompok sama dengan penentuan kelompok utama. Kadang kala satu sub kelompok
lebih aktif mempengaruhi sub kelompok lain, dan jumlah interaksi antara
lingkaran sub kelompok tidak sama.
Dengan
kata lain kreatifitas individu dapat mempengaruhi kelompok secara keseluruhan
oleh karena itu diperlukan pembagian sub kelompok dan kelompok utama yang
seimbang sehingga diperoleh kinerja yang optimal dalam suatu kelompok dan
kreatifitas yang dihasilkan oleh kelompok tersebut menjadi lebih maksimal.
2.4
PROSES INOVASI DALAM ORGANISASI
Inovasi
adalah suatu proses atatu usaha yang terkelola dari suatu organisasi untuk
mengembangkan produk atau jasa baru,ataupun kegunaan baru dari produk dan atau
jasa yang telah ada.
1. Proses
Inovasi
Proses
inovasi didalam organisasi meliputi berbagai hail diantaranya adalah Pengembangan
inovasi,Aplikasi inovasi,Peluncuran aplikasi,Pertumbuhan Aplikasi,Kematangan
inovasi,dan Penurunan inovasi.
2. Bentuk
Inovasi
Setiap
ide kreatif yang dikembangkan oleh suatu organisasi memiliki suatu tantangan
yang berbeda bagi proses inovasi.Inovasi dapat bersifat:
a. Inovasi
radikal vs inovasi bertahap
b. Inovasi
Teknikal vs inovasi manajerial
c. Inovasi
produk vs inovasi proses
3. Kegagalan
Berinovasi
Ada
beberapa hal yang menjadi alasan suatu organisasi mungkin gagal
berinovasi,salah satunya Kurangnya sumber daya,Kegagalan untuk mengenali
kesempatan dan yang terakhir Penolakan akan perubahan
Untuk mendorong inovasi dalam organisasi,ada
tiga cara spesifikasi untuk mendorong inovasi dalam organisasi bisa dilakukan
berbagai cara,seperti Sistem penghargaan,Budaya organisasi ataupun
Intrapreneurship dalam orgabisasi yang lebih besar.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Budaya
organisasi merupakan ciri khas dari
organisasinya bukan dari individu anggotanya.Sehingga budaya organisasi
akan membentuk kepribadiannya para anggotanya.
Topologi budaya organisasi terdiri dari 4
jenis,yaitu:
1. Budaya
jaringan,organisasi ini memandang anggotanya sebagai keluarga dan sahabatnya.
2. Budaya
Upahan,organisasi ini memiliki cirri khas sangat terfokus pada tujuannya.
3. Budaya
Fragment, Organisasi ini terdiri dari kaum individualis dan memiliki rasa
solidaritas yang tinggi.
4. Budaya
Komunal,organisasi ini menghargai persahabatan maupun kinerja.
Kreatifitas
individu dapat mempengaruhi kelompok secara keseluruhan karena itu diperlukan
pembagian sub kelompok dan kelompok utama yang seimbang sehingga diperoleh
kinerja yang optimal dalam suatu kelompok dan kreatifitas yang dihasilkan oleh
kelompok tersebut menjadi lebih maksimal.
Inovasi
adalah suatu proses atatu usaha yang terkelola dari suatu organisasi untuk
mengembangkan produk atau jasa baru. Proses Inovasi diantaranya adalah
Pengembangan inovasi,Aplikasi inovasi,Peluncuran aplikasi,Pertumbuhan
Aplikasi,Kematangan inovasi,dan Penurunan inovasi.
Inovasi
dapat bersifat:
1. Inovasi
radikal vs inovasi bertahap
2. Inovasi
Teknikal vs inovasi manajerial
3. Inovasi
produk vs inovasi proses
Kegagalan dalam berinovasi meliputi Kurangnya
sumber daya,Kegagalan untuk mengenali kesempatan dan yang terakhir Penolakan
akan perubahan.Untuk mendorong seseorang untuk berinovasi bisa dilakukan cara
seperti Sistem penghargaan,Budaya organisasi ataupun Intrapreneurship dalam
orgabisasi yang lebih besar.
3.1 Kritik
dan Saran
Dengan selesainya makalah ini maka kami sebagai penulis
dari makalah ini mendapat kesempatan untuk mempelajari lebih dalam tentang
budaya organisasi, namun dikarenakan keterbatasan sumber yang telah ditetapkan,
kami selaku penulis mempunyai kesulitan dalam mengumpulkan bahan, dan
pengeluaran biaya yang lebih dari biasanya. Untuk ke depannya, kami sebagai
penulis berharap agar diberikan lebih diberikan keleluasaan dan fleksibilitas
yang lebih dalam pengumpulan bahan, sehingga penulis dapat memanfaatkan sumber
bahan dan waktu lebih efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Winangsih
Syam Nina. 2012. Psikologi Sosial sebagai
Akar Ilmu Komunikasi. Bandung:Simbiosa Rekatama Media