Jumat, 10 Oktober 2014

Tugas Kelompok 6 Bahasa Indonesia


MAKALAH
KUTIPAN DAN ABSTRAK DAN DAFTAR PUSTAKA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Bahasa Indonesia”
Dosen Pengampu : DWI RIDHA NURMASARI



Oleh:
Arvin satyaprana (11112177)
Erda Olivia (12112514)
Fx Andaru (13112071)
Indriani Pieter (13112725)
Rahman Raharjo (15112930)
Refha Febriana s (16112078)
Riza Rabany (16112517)
PROGRAM STUDI S-1 SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014


Kata Pengantar

 Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kutipan Dan Abstrak dan Daftar Pustaka ”. Makalah ini dibuat sebagai pelengkap pembelajaran Bahasa Indonesia.
 Terima kasih yang setulusnya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu kami dalam menambah pengetahuan serta melatih keterampilan tentang pembelajaran Bahasa Indonesia.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari kuantitas maupun kualitas, saran yang membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi perbaikan makah yang kami kerjakan .

Mohon maaf bila ada kurang atau salah kata atau ada kata2 yang menyingung di tulisan kami , karna kami masih tahap belajar kami ucapkan terima kasih.



BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang
Puji dan syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat-Nya lah kami dari kelompok 6 dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kutipan dan Abstrak dan Daftar Pustaka” ini.
Dalam makalah ini penulis mencoba untuk menjelaskan tentang kutipan dan daftar pustaka yang ada dalam bahasa Indonesia yang kita gunakan dalam keseharian kita.
Penulis sadar bahwa penulis sebagai kelompok yang mengerjakan makalah ini, masih banyak kekurangan sehingga makalah ini jauh dari kata sempurna. Kami sebagai penulis akan sangat menerima jika ada masukan dan saran untuk meningkatkan kinerja kami selanjutnya. Terima kasih.

1.2        Rumusan Masalah
a.       Apa saja kutipan yang digunakan dalam karya ilmiah
b.      Apa saja bentuk dan jenis kutipan
c.       Apa pengertian abstrak
d.      Apa tujuan abstrak
e.       Apa pengertian daftar pustaka
f.       Apa tujuan daftar pustaka

1.3        Tujuan Penulisan
1.      Memahami lebih dalam tentang bahasa Indonesia, terutama dalam bidang kutipan, abstrak dan daftar pustaka.
2.      Memudahkan mahasiswa untuk lebih memahami tentang bahasa Indonesia.
3.      Meningkatkan kemampuan softskill mahasiswa agar dapat bersaing dalam masyarakat luas.





BAB II
PEMBAHASAN

KUTIPAN (QUOTATION)
·         Kutipan yang digunakan dalam karya ilmiah dimaksudkan untuk menunjukkan kata-kata atau pendapat seseorang yang sama dengan ide penulis atau yang bertentangan.
·         Penulis karya ilmiah berhak menetapkan apakah bahan yang dikutip itu, dikutip langsung seperti apa adanya, dikurangi, atau dirubah redaksinya untuk menghindari kutipan yang terlalu panjang.
·         Setiap kutipan harus disebutkan dari mana sumbernya dan sumber itu dicantumkan dalam footnote (akan dijelaskan kemudian).
·         Panjang pendek kutipan dari manapun sumbernya dibuat sesingkat mungkin dan tidak lebih dari ½ halaman teks.

BENTUK DAN JENIS KUTIPAN
1.      Kutipan langsung
a.       Kutipan Langsung Pendek
b.      Kutipan Langsung Panjang
c.       Kutipan langsung dalam Footnote
2.      Kutipan Tidak Langsung
KUTIPAN LANGSUNG
Kutipan langsung sangat diperlukan apabila penulis mengutip
(a)    Sumber hukum, peraturan resmi, dan pernyataan penting
(b)   Rumus ilmiah dan teori/konsep ilmiah
(c)    Pendapat seorang penulis buku yang dianggap penting. Kutipan langsung baik dari buku atau sumber lisan harus ditulis lengkap seperti apaadanya.
KUTIPAN LANGSUNG PENDEK
·         Kutipan langsung yang panjangnya tidak lebih dari tiga baris teks.
·         Kutipan ini diletakkan di dalam teks diantara tanda petik (“), dan jaraknya sama dengan teks yakni 2 spasi, kemudian diberi nomor footnote.
CONTOH KUTIPAN LANGSUNG PENDEK
Penjelasan umum ini tidak memberikan  gambaran  siapa sebenarnya yang terserap dalam aktivitas produksi lokal  dan sektor  perdagangan  tersebut, apakah  penduduk  di  sekitar perkebunan  atau penduduk jauh dari luar komunitas perkebunan,  atau  yang lain. Apakah fenomena tahun  1930an  dalam perkembangan perkebunanteh di Jawa Barat sebagaimana ditunjukkan  oleh  van Doorndan Hendrix juga akan muncul pada tahun 1990an. Ketika industri perkebunan yang diperkenalkan di Jawa  Barat  sudah sedemikian  maju  dan kemudian diikuti  dengan  perkembangan pembangunan  transportasi  darat yang menghubungkan  lokasi perkebunan dipedalaman dengan pelabuhan pantai  dan  kota-kota besar, “telah memacu perkembangan perdagangan lokal  dan pasar-pasar baru mulai tumbuh di sekitar jalan-jalan  tersebut”.2
-----------------------
                        2Doorn, J.A.A. van & W.J. Hendrix,"The Emergence of a Dependent Economy:
Concequences of the Opening up of West-Priangan, Java, to the Process of
Modernization.CASP,No.9,1983, hlm. 18-19.
KUTIPAN LANGSUNG PANJANG
·         Kutipan yang panjangnya lebih dari tiga baris dan tidak lebih dari setengah halaman teks
·         Kutipan ini harus diletakkan di luar konteks teks dengan jarak masing-masing baris 1 spasi
·         Kutipan ini dimulai sejajar dengan paragraph baru teks dan tidak menggunakan tanda petik (“)
·         Jarak teks dengan kutipan 2 spasi
·         Pada akhir kata dari kalimat teks yang akan dilanjutkan kutipan langsung panjang diberi tanda titikdua (:)
CONTOH KUTIPAN LANGSUNG PANJANG
Salah satu ketentuan yang mengikat perusahaan atau instansi dalam memperlakukan Dokumen perusahaan adalah Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Wetboek van Koophandel voorIndonesie). Dalam salah satu pasalnya dinyatakan:
Setiap orang yang menyelenggarakan suatu perusahaan, ia pun harus menyimpan selama 30 tahun, akan segala buku-buku dan surat-surat yang bersangkutan,  dalam mana menurut ayat ke-1 catatan tadi dibuatnya beserta neracanya,  dan selama 10 tahun akan surat-surat dan surat-surat kawat yang diterimanya beserta segala tembusan dari surat-surat dan surat-surat kawat yang dikirimkannya.* Jadi pada dasarnya KUHD mengatur tentang umur arsip transaksi keuangan,  dan seterusnya.
Ctt:   * nomor footnote
KUTIPAN LANGSUNG DALAM FOOTNOTE
Kutipan langsung pendek maupun panjang yang ditempatkan dalam footnote diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“) dan berjarak 1 spasi.
CONTOH KUTIPAN LANGSUNG DALAM FOOTNOTE
Masalah yang sangat penting adalah seberapa besar eksploitasi kerja wajib pada tanam paksa, bila dibandingkan dengan masa sebelumnya, baik pada masa kerajaan maupun pada masa penjajahan Ingris.1
-------------------
Untuk membantu memahami beban kerja petani pada masa Tanam Paksa selengkapnya di KaresidenanKedu, lihat A.M. DjuliatiSuroyo, EksploitasiKolonial Abad  XIX: KerjaWajib di KaresidenanKedu, 1800-1890. Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia, 2000.
KUTIPAN TIDAK LANGSUNG
·         Kutipan dari berbagai sumber tetapi tidak dikutip seperti apa adanya dan mengalami perubahan redaksional
·         Kutipan tersebut diketik dalam teks dan merupakan kelanjutan dari teks,  jaraknya sama dengan jarak antar teks yakni 2 spasi, dan tanpa diberi tanda petik
INTERPOLASI
·         Apabila saudara mengetahui dan yakin bahwa kutipan yang anda kutip itu terdapat kesalahan: anda berhak membetulkannya atau membiarkan seperti apa adanya.
·         Bila anda membetulkannya maka pembetulan itu diketik diantara tanda kurung ( ) sesudah kata atau kalimat yang salah.
·         Bila anda tetap membiarkannya maka sesudah kata atau kalimat yang salah itu diberi tanda (sic)
TANGGUNG JAWAB KUTIPAN
·         Dengan mengutip sumber lain secara akademik anda telah menyetujui semua  yang anda kutip, kecuali dijelaskan ketidaksetujuan anda dalam catatan kaki.

Abstrak dan Daftar Pustaka
Pengertian Abstrak
Abstrak adalah bagian yang menjelaskan pokok masalah secara singkat dalam pembahasan suatu karya ilmiah. Dalam sebuah abstrak, umumnya juga diterakan kata kunci dari karya ilmiah yang ditulis tersebut.


Tujuan Abstrak
Tujuan Abstrak adalah untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang apa yang terdapat dalam suatu karya ilmiah. Selain itu, abstrak juga bermanfaat untuk menghindari terjadinya duplikasi dalam sebuah penelitian.

Contoh Abstrak
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Pengadilan Negeri Klas IA Kendari dan Kantor Kejaksaan Negeri Kendari sebagai lembaga yang menyelesaikan perkara pidana khususnya tindak pidana korupsi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui efektifitas penerapan pidana denda kepada pelaku tindak pidana korupsi serta untuk mengetahui faktor-faktor yang memepengaruhi penerapan pidana denda kepada pelaku tindak pidana korupsi di Pengadilan Negeri Klas IA Kendari
Tipe penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian normatif empiris. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder dimana data primer diperoleh langsung dari lapangan melalui teknik wawancara dan data sekunder diperoleh dengan menelusuri dokumentasi, buku-buku serta literatur yang relevan dengan penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa, penerapan pidana denda kepada pelaku tindak pidana korupsi belum berjalan dengan maksimal. Hal ini dapat dilihat dari fakta hukum yang menunjukan bahwa pelaku lebih memilih melaksanakan pidana kurungan dari pada melaksnakan pidana denda. Selain itu pula pidana denda tidak mampu mengembalikan keuangan atau kerugian Negara dalam jumlah yang signifikanOleh karena itu penerapan pidana denda pada pelaku tindak pdana korupsi belum efektif digunakan sebagai alat untuk mengembalikan keuangan atau perekonomian Negara. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan pidana denda adalah perangakat peraturan perundang-undangan yang belum memadai karena pidana denda masih menjadi pilihan alternatif dalam menjatuhkan pidana kepada pelaku serta tingkat pengetahuan aparat penegak hukum mengenai tindak pidana korupsi yang juga belum memadai.


Pengertian Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah halaman yang berisi daftar sumber-sumber referensi yang kita pakai untuk suatu tulisan ataupun karya tulis ilmiah. Daftar Pustaka biasanya berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai hubungan dengan sebuah karya ilmiah.


Tujuan Daftar Pustaka
Sebuah daftar pustaka memberikan deskripsi yang penting tentang buku, artikel, majalah, harian itu secara keseluruhan. Tujuannya adalah agar pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam informasi yang ada dalam karya ilmiah tersebut dapat mencarinya dengan bantuan daftar pustaka.

Contoh Daftar Pustaka
a.       Dengan seorang pengarang
b.      Hockett. Charles F. A Course in Modern Linguistics. New York: The Mac Millan Company. 1963.
c.       Buku dengun dua atau tiga pengarang
d.      Oliver. Robert T.. and Rupert L. Cortright. New Training for Effective Speech. New  York: Henry Holt and Company, Inc.,1958
e.       Buku dengan banyak pengarang
f.       Morris, Alton C. et. al. College English, the First Year. New York : Harcourt, Brace & World. Inc., 1964
g.      Buku yang terdiri dari dua jilid atau lebih
h.      Intensive Course in English. 5 vols. Washington: English Language Service. inc.. 1964.



BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Kutipan terdiri dari:
1.        Kutipan langsung
2.        Kutipan tidak langsung
Catatan kaki yaitu sumber atau istilah yang harus dijelaskan. Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya. Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
1.        Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
2.        Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
3.        Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
4.        Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.
5.        Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirulis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.

1.1      Saran
Perlu diperhatikan bahwasanya dalam pembuatan Daftar Pustaka Ada 7 (Tujuh) hal, diantaranya :
1.        Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
2.        Nama penulis diurut menurut abjad.
3.        Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis mencantumkan gelar.
4.        Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.
5.        Masing-masing sumber bacaan diketik dengan jarak baris satu spasi.
6.        Jarak masing-masing sumber bacaan dua spasi.
7.        Baris pertama diketik dari garis tepi (margin) tanpa indensi dan untuk baris-baris berikutnya digunakan indensi empat/tujuh ketukan


DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kutipan
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18343/Kutipan.ppt
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19582/Bibliografi.pptx
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19581/Catatan+Kaki.pptx
http://blog.atmasetya.com/yang-dimaksud-dengan-kutipan.html
http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/citation.pdf
http://main.man3malang.com/download//Pelajaran/Sastra_(Indonesia,_Arab,_Inggris_dll)/BI-daftar_pustaka.pdf
http://nolimitz.web.id/2010/03/cara-menulis-daftar-pustaka/
http://myth90.blogspot.com/2010/12/kutipan-daftar-pustaka.html
http://eziekim.wordpress.com/2010/12/25/kutipan-dan-daftar-pustakAa/
Tanjung S.1988.Bunga Rampai.Jakarta.PT.Intan Pariwara
Paramita Dwitya.2006.Bahasa kuliah.Jakarta.PT.Macana Jaya
http : //www.google.com/paragraf bahasaindonesia


Rabu, 08 Oktober 2014

PERANAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA


Setiap Negara pasti mempunyai bahasanya masing-masing, begitupun Negara Indonesia. Indonesia memiliki bahasanya sendiri yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa dapat mempersatukan suatu Negara. Bahasa tersebut mempunyai banyak fungsi, salah satunya sebagai alat komunikasi. Maksudnya adalah setiap orang bisa mengungkapkan hasil pemikirannya melalui bahasa itu sendiri. Mereka bebas berbicara dan bebas mengeluarkan pendapat selama bahasa yang digunakan masih sesuai dengan kaidah-kaidah atau tata cara berbahasa yang baik. Bahasa Indonesia mempunyai ketentuan-ketentuan didalamnya, baik dalam tata cara penulisan, tata cara menyampaikan, begitupun dalam tanda bacanya seperti titik, koma, tanda tanya, tanda seru, dan lain-lain.

Peranan Bahasa Indonesia yaitu :
ü  Sebagai alat komunikasi
ü  Sebagai alat untuk mengekspresikan diri
ü  Sebagai alat integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi     tertentu
ü  Sebagai alat untuk melakukan control sosial


Fungsi Bahasa


                  Mencermati keadaan dan perkembangan dewasa ini, semakin terasakan betapa besar fungsi dan peran bahasa dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa kehidupan manusia terasa hampa dan tidak berarti. Melalui peran bahasa, manusia dapat menjadikan dirinya menjadi manusia berbudi pekerti, berilmu dan bermartabat tinggi. Berdasarkan semua ini, dapat disimpulkan fungsi bahasa yaitu sbb:

1. Bahasa sebagai alat komunikasi
Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat memikirkan, mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan kehidupan umat manusia menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat. Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon yang positif. Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.

2. Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri
Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.


 Peranan Bahasa Indonesia Dalam Konteks Ilmiah

Dalam tulisan ilmiah, bahasa sering diartikan sebagai tulisan yang mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang seksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, menurut metode tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta, dan kebenarannya dapat dibuktikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk-bentuk karangan ilmiah identik dengan jenis karangan ilmiah, yaitu makalah, laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi.
Dalam penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang terpenting. Untuk itu kita harus sebaik mungkin menggunakannya. Antara lain :
v  Dalam hal penggunaan ejaan. Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulismenulis yang distandarisasikan; yang meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.
v  Dalam hal penulisan kata. Baik kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, kata ganti, kata depan, kata sandang, maupun gabungan kata.
v  Dalam penggunaan partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah, kah, tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Pergilah sekarang! Sedangkan partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh: Jika engkau pergi, aku pun akan pergi. Kata-kata yang sudah dianggap padu ditulis serangkai, seperti andaipun, ataupun, bagaimanapun, kalaupun, walaupun, meskipun, sekalipun.
v  Dalam hal pemakaian Ragam Bahasa. Berdasarkan pemakaiannya, bahasa memiliki bermacam-macam ragam sesuai dengan fungsi, kedudukan, serta lingkungannya. Ragam bahasa pada pokoknya terdiri atas ragam lisan dan ragam tulis. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam lisan takbaku; ragam tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam tulis takbaku.
v  Dalam penulisan Singkatan dan Akronim.Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh. Yamin, S.H. (Sarjana Hukum ). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti tanda titik. Contoh: DPR GBHN KTP PT. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh: ABRI LAN IKIP SIM. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi Kowani.
v  Dalam penulisan Angka dan Lambang Bilangan. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad XX dikenal sebagai abad teknologi. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai berturut-turut. Contoh: Ada sekitar lima puluh calon mahasiswa yang tidak diterima diperguruan tinggi itu.
v  Dalam pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung, (-) tanda pisah (_), tanda petik ("), tanda garis miring, (/) dan tanda penyingkat atau aprostop (').
v  Dalam pemakaian imbuhan, awalan, dan akhiran.

Dalam penulisan ilmiah, selain harus memperhatikan faktor kebahasaan, kita pun harus mempertimbangkan berbagai faktor di luar kebahasaan. Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan tempat menampung ide. Dalam kaitan ini, kita harus memperhatikan ketepatan kata yang mengandung gagasan atau ide yang kita sampaikan, kemudian kesesuaian kata dengan situasi bicara dan kondisi pendengar atau pembaca.